Apakah Burung Garuda Asli atau Hanya Dongeng?

Burung Garuda adalah sosok penting yang muncul di lambang negara Indonesia, Garuda Pancasila, dan juga di patung Garuda Wisnu Kencana di Bali. Meski sosok burung ini terkenal, tak sedikit masyarakat yang bertanya-tanya tentang kebenaran sosok Garuda itu sendiri. Apakah Garuda merupakan sosok burung asli atau hanya diambil dari kisah dongeng dan merupakan sosok mitologis saja?

Kenali Ciri-ciri Burung Garuda

Banyak orang menganggap bahwa Garuda sebenarnya hanya sosok mitologis semata. Namun, ada juga yang menganggap sosok Garuda begitu mirip dengan Elang Jawa. Tak heran bila akhirnya sebagian masyarakat pun menyebut bahwa Elang Jawa merupakan sosok burung Garuda itu sendiri. Lantas, manakah yang benar?

Yuk, kenali dulu ciri-ciri burung Garuda!

Burung ini diyakini memiliki tubuh berwarna keemasan serta bagian sayap yang berwarna merah. Paruh burung tampak mirip dengan burung Elang Jawa. Namun, tubuh burung terlihat tegap menyerupai manusia dan ukurannya pun besar sekali hingga mampu menutupi cahaya matahari.

Arti Simbol Burung Garuda

Arti Simbol Burung Garuda
Burung Garuda memiliki makna berbeda-beda

Dengan penggambarannya, Garuda dijadikan simbol dalam berbagai hal seperti dalam ajaran agama Hindu, Buddha, serta lambang negara. Lantas apa makna atau arti simbol Garuda itu sendiri?

1. Dalam Agama Hindu

Arti Simbol Burung Garuda dalam Agama Hindu
Dalam agama Hindu, burung Garuda merupakan tunggangan Dewa Wisnu

Dalam ajaran agama Hindu, Garuda merupakan seekor burung mitologis yang digambarkan sebagai wahana atau tunggangan dari Dewa Wisnu. Wujud Garuda menurut kepercayaan Hindu berupa setengah manusia setengah burung.

Pada bagian awal kitab Mahabharata diceritakan bahwa Garuda merupakan anak dari Begawan Kasyapa yang memiliki dua orang istri yaitu Kadru dan Winata. Kedua istri Begawan tersebut tak kunjung memiliki anak meski sudah lama menikah. Akhirnya Begawan memberikan 1000 telur kepada Kadru dan 2 telur kepada Winata.

Telur yang dimiliki Kadru menetas menjadi 1000 ekor ular sakti sedangkan telur milik Winata tak kunjung menetas. Winata yang merasa malu akhirnya memecahkan salah satu telur dan keluarlah burung kecil yang cacat dan diberi nama Anaruh. Sementara telur yang satunya diperhatikan dan dijaga dengan baik oleh Winata, yang kemudian telur inilah yang melahirkan sosok Garuda.

Karena suatu pertaruhan di mana Winata kalah akibat kelicikan Kadru akhirnya Winata harus melayani Kadru serta 1000 ekor ularnya. Mengetahui hal tersebut, Garuda berusaha menolong ibunya. Garuda diceritakan mencuri amerta dari para dewa guna membebaskan ibunya. Dewa Indra yang mengetahuinya lalu bertempur hebat dengannya.

2. Dalam Agama Buddha

Arti Simbol Burung Garuda dalam Agama Buddha
Dalam agama Buddha, burung Garuda merupakan bagian dari Astasena atau Astagatyah yaitu delapan kelompok makhluk ghaib

Burung Garuda tak hanya menjadi simbol dalam ajaran agama Hindu. Burung ini pun disebut-sebut dalam konsep agama Buddha.

Garuda yang disebut dengan istilah Garula dalam bahasa Pali (bahasa pengantar naskah Buddhis) digambarkan sebagai golongan burung dengan sayap cemerlang. Menurut konsep agama Buddha tentang tumimbal lahir, golongan burung ini merupakan bagian dari Astasena atau Astagatyah yaitu delapan kelompok makhluk ghaib.

Bukan hanya itu, dalam seni rupa Buddha, burung Garuda diwujudkan dalam posisi duduk mendengarkan khotbah Sang Buddha. Sedangkan musuh burung ini adalah naga sehingga kadang Garuda juga digambarkan sedang mencengkram naga dengan cakarnya.

Dalam konsep agama Buddha, Garuda digambarkan sebagai burung predator raksasa yang diceritakan sebagai makhluk cerdas dan bersosial. Ada sebuah cerita dalam ajaran Buddha yang menjelaskan bahwa para Garuda menangkap naga dengan menerkam kepalanya.

Menurut ajaran Buddha, bangsa Garuda ini diyakini sebagai salah satu makhluk utusan Sakra untuk menjaga Gunung Semeru dan surga Trayastrimsa dari serangan para Asura. Dan dalam Maha-samaya Sutta diceritakan bahwa Sang Buddha membuat perdamaian sementara antara Garuda dan Naga.

3. Sebagai Lambang Negara Indonesia

Arti Simbol Burung Garuda sebagai Lambang Negara Indonesia
Garuda Pancasila merupakan lambang Negara Indonesia

Selain kisah-kisah yang tertulis dalam kisah ajaran Hindu maupun Buddha, Garuda dikenal sebagai lambang beberapa negara seperti Amerika Serikat, Thailand, serta Indonesia. Ya, Indonesia menggunakan Garuda Pancasila sebagai lambang negara. Bagaimana kisah burung Garuda hingga dijadikan sebagai lambang bangsa ini?

Burung Garuda dijadikan lambang negara oleh para tokoh Indonesia termasuk seorang warga asing yaitu Muh. Yamin, Ki Hajar Dewantara, Moh. Natsir, Sultan Hamid II, MA Pellaupessy, Raden Mas Ngabehi Poerbatjaraka, dan Dirk Ruhl Jr yang merupakan warga Jerman.

Awalnya, sosok Garuda yang dipilih berkepala gundul mirip dengan lambang negara Amerika Serikat sehingga ditambahkan jambul oleh Dirk Ruhl Jr yang merupakan pakar semiotika dan simbol. Gambar Garuda Pancasila pun mendapatkan pembaharuan dan akhirnya ditetapkan secara resmi sebagai lambang negara Indonesia oleh Presiden Soekarno melalui Sidang Kabinet RI pada tanggal 11 Februari 1950.

Dipilihnya burung Garuda sebagai lambang negara Indonesia karena burung ini mampu melambangkan kebaikan, pengetahuan, keberanian, kekuatan, disiplin, dan kesetiaan. Selain itu, burung Garuda sebagai lambang negara karena juga menggambarkan bahwa Indonesia merupakan bangsa yang kuat, berani, dan baik.

Burung Garuda Digunakan di Garuda Wisnu Kencana

Burung Garuda Digunakan di Garuda Wisnu Kencana
Patung Garuda Wisnu Kencana menggambarkan Dewa Wisnu yang menunggangi burung Garuda

Sosok Garuda juga bisa dilihat pada patung raksasa Garuda Wisnu Kencana di Bali. Patung tersebut menggambarkan Garuda yang menjadi tunggangan Dewa Wisnu sebagaimana yang diceritakan dalam kisah ajaran Hindu. Wisnu yang dalam kepercayaan Hindu melambangkan pemelihara alam semesta dijadikan figur perwujudan akulturasi kebudayaan modern dan tradisi kuno, sedangkan Garuda melambangkan kebebasan serta pengabdian tanpa pamrih.

Patung Garuda Wisnu Kencana sendiri didedikasikan sebagai simbol dari misi penyelamatan lingkungan serta dunia. Selain itu, patung raksasa ini juga menjadi proyeksi untuk mengikat tata ruang dengan jarak pandang hingga sejauh 20 km sehingga patung tersebut bisa dilihat dari Tanah Lot, Pantai Kuta, Pantai Nusa Dua, dan Pantai Sanur.

Sosok Burung yang Mirip dengan Garuda

Sosok Burung yang Mirip dengan Garuda
Burung Elang Jawa merupakan burung yang paling menyerupai Burung Garuda

Menurut ahli, keberadaan burung Garuda sendiri sebenarnya ada hanya saja memiliki nama yang berbeda. Bila dilihat dari kesamaan ciri dan bentuk fisiknya, sosok Garuda yang menjadi lambang Negara Indonesia memiliki sosok yang menyerupainya. Ada satu burung yang memenuhi kriteria dan ciri dari sosok Garuda tersebut.

Burung tersebut adalah Elang Jawa atau yang juga dikenal dengan sebutan ilmiah Spizaetus bartelsi. Populasi burung ini terbilang sudah sangat langka saat ini karena tersisa kurang dari 600 ekor. Hal ini dikarenakan burung Elang Jawa hanya bertelur dua tahun sekali, itupun tidak semua telur berhasil menetas karena bisa saja telur burung Elang Jawa dimakan hewan lain ataupun anaknya yang baru menetas diserang predator lainnya.

Burung Elang Jawa memiliki ukuran tubuh mencapai 60 hingga 70 cm ketika dewasa. Kepala burung ini berwarna coklat dengan kekhasan adanya jambul sekitar empat helai. Elang Jawa ini kebanyakan berada di kawasan hutan di Ujung Kulon serta kawasan Semenanjung Blambangan.

Meski Elang Jawa memiliki ciri fisik dan sifat yang mendekati sosok Garuda, apakah kamu setuju bila Elang Jawa merupakan jelmaan dari Garuda?

Masih penasaran dengan sosok Burung Garuda? Yuk, mampir ke Bali untuk melihat patung Garuda Wisnu Kencana yang sangat dielukan. Beli tiket pesawatmu di Airpaz.com dan nikmati liburanmu ke Bali!

tiket-pesawat-promo-hari-ini
Share with us