Dahsyat Letusan Gunung Sinabung Jadi Fenomena Langka

Letusan gunung sinabung

Gunung Sinabung yang berada di Kabupaten Karo, Sumatera Utara telah menjadi berita utama pada media internasional akibat besarnya letusan Gunung Sinabung yang terjadi pada senin 19 Februari 2018. Meletusnya Gunung Sinabung pun dapat dikatakan menjadi fenomena yang langka.

Letusan dahsyat yang belum pernah terjadi sebelumnya dimana awan hitam menyembur langsung dari kawah kemudian membungbung tinggi sampai 5 kilometer dari puncak gunung. Bukan hanya dari penduduk di sekitar Kabupaten Karo saja yang secara mendadak dikejutkan dengan aktivitas Gunung Sinabung akan tetapi warga di kota-kota tetangga seperti Brastagi juga mendengar suara gemuruh cukup keras hingga terdengar sangat jelas.

Banyak penduduk di zona merah langsung diungsikan ke tempat teraman, kemudian dari luncuran awan panas diperkirakan mencapai jarak 4,9km. Dari pihak Pustadin Badan Nasional Penganggulangan Bencana memperkirakan letusan kemarin menjadi satu letusan paling besar disertai gemuruh sejak tahun 2014 hingga 2018. Ada banyak video amatir beredar di media sosial dimana terlihat detik-detik Gunung Sinabung mengeluarkan semua lava hingga awan panas membumbung tinggi ke angkasa.

Lokasi gunung sinabung
Foto: Kompas

Dapat dikatakan bahwa letusan Gunung Sinabung kali ini adalah yang terbesar dari pada yang sebelumnya, namun tidak ada korban jiwa berdasarkan data dari pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Karo menyatakan bahwa letusan Gunung Sinabung terbaru ini memberikan fenomena langka.

Dimana awan panas yang membungbung tinggi membuat sinar matahari tak dapat menembus awan panas sehingga membuat langit menjadi gelap gulita layaknya suasana malam hari. Muntahan lava panas beserta abu vulkanik sudah terlihat sejak pertama kali meletus kemudian berdampak pada jarak pandang masyarakat hingga menganggu pernapasan.

Dampak paling terlihat jelas akibat erupsi Gunung Sinabung berada di 5 kecamatan diantaranya Simpang Empat, Naman Teran, Payung, Munthe, hingga Tiga Nderdet. Secara tiba-tiba suasana siang hari berubah drastis menjadi seperti malam.

Karena pekatnya abu vulkanik membuat jarak pandang hanya berkisar antara 2-5 meter. Banyak jurnalis hingga media mengatakan bahwa letusan Gunung Sinabung layaknya sebuah bom besar dimana membuat udara di sekitar terasa panas hingga suasana seketika berubah jadi seperti malam hari.

promo-Airpaz

Share with us