Sebagai seorang traveler sejati, kamu tentu sudah tak asing dengan nama-nama seperti Garuda, Air Asia, Lion Air, dan Batik Air. Hal tadi merupakan kumpulan maskapai yang banyak digunakan oleh para traveler. Di antara maskapai tersebut, menurutmu mana maskapai yang termasuk Low Cost Carrier (LCC) dan mana yang Full Service Airline (FSA)? Lalu apa sih perbedaan dari kedua jenis maskapai ini? Biar lebih jelas, simak penjelasan berikut ini yuk!
Pengertian LCC dan FSA
Low Cost Carrier (LCC) merupakan maskapai penerbangan bertarif rendah. Mengapa harganya bisa terjangkau? Karena maskapai jenis ini mengurangi beberapa fasilitas yang biasa kamu dapatkan ketika naik pesawat reguler seperti layanan catering dan hiburan. Lion Air dan Citilink adalah contoh dari maskapai jenis low cost carrier.
Sebaliknya, Full Service Airline (FSA) adalah maskapai penerbangan yang memberikan layanan dan fasilitas penuh bagi penumpangnya. Jenis pesawat yang digunakan oleh maskapai FSA pun lebih bagus dan canggih. Garuda Indonesia dan Batik Air adalah contoh dari maskapai jenis FCA.
LCC sangat membantu para travelers untuk bisa melakukan perjalanan dengan pesawat karena harga yang ditawarkan LCC lebih murah. Harga yang murah ini disebabkan oleh sistem yang berfokus pada jumlah penumpang ketimbang layanannya. Maka jangan kaget kalau nantinya layanan di LCC berbeda dengan FSA.
Bedanya LCC dan FSA
Jarak Antar Kursi
low cost carrier memiliki jarak antar kursi yang lebih rapat dibandingkan dengan FSA. Hal ini membuat maskapai LCC bisa menampung lebih banyak penumpang. Contohnya pesawat Boeing 737-300 dengan jenis maskapai LCC yang bisa menampung hingga 148 penumpang. Sedangkan full service airline cuma bisa dinaiki oleh 128 penumpang saja.
Utilisasi Pesawat
Utilisasi pesawat maskapai low cost carrier biasanya lebih tinggi dengan melakukan pengaturan rute, membuat flight plan, sampai memaksimalkan turn around time ketika pesawat sudah mendarat. Dengan padatnya mekanisme tersebut, utilisasi pesawat LCC bisa memakan waktu sampai 12 per hari.
Lain halnya dengan pesawat FSA yang justru utilisasi pesawatnya lebih rendah atau tidak dimaksimalkan. Oleh karenanya, utilisasi pesawat FSA hanya memakan waktu 7 jam setiap harinya.
Rute
Perbedaan selanjutnya terletak pada rute pesawat. full service airline melayani penerbangan jarak jauh, namun tetap saja ada sejumlah rute yang tidak dilayani oleh maskapai ini. Untuk menyiasati hal itu, FSA selalu bekerja sama dengan maskapai lain agar bisa mentransfer penumpang ke rute tadi.
Beda halnya dengan LCC yang hanya melayani rute berjarak pendek dan menengah. Tak heran jika mayoritas LCC beroperasi di rute domestik seperti antar pulau dan antar provinsi. Selama melakukan perjalanan, penumpang pun tak perlu pindah pesawat sama sekali.
Pesawat yang Dipakai
Dari segi pesawat, FSA memakai pesawat dengan berbagai macam ukuran. Mulai dari yang berbadan lebar, sedang, sampai kecil. Pesawat dengan badan yang lebar mampu terbang hingga ketinggian 30 ribu kaki. Banyaknya jenis pesawat yang dipakai serta sering mendarat di bandara besar membuat biaya perawatan FSA jauh lebih besar.
Sedangkan, low cost carrier hanya memakai pesawat berukuran sedang sehingga mampu mendarat di bandara kecil. Karena ukurannya yang sedikit lebih kecil, pesawat jenis ini hanya bisa terbang sampai ketinggian 28 ribu kaki saja. Pemilik maskapai LCC pun bisa lebih hemat budget karena biaya perawatan pesawat cenderung lebih murah ketimbang pesawat maskapai FSA.
Dari segi interior pesawat, FSA memiliki dua lorong yang terletak di antara bangku penumpang. Sedangkan LCC cuma memiliki satu lorong saja.
Tiket
Nah, ini adalah hal yang berperan penting dalam menentukan keputusan penumpang terkait maskapai yang ingin mereka gunakan. Maskapai LCC menjual 95% tiketnya melalui internet atau online, sedangkan penjualan tiket FSA dilakukan lewat pihak ketiga. Jadi jangan heran kalau selisih harganya lumayan besar.
Soal harga tiket, tentu saja low cost carrier yang lebih murah ketimbang FSA. Hal ini bisa didapatkan kalau kamu memesan tiket pesawat dari jauh-jauh hari. Ada baiknya untuk memesan dari 3 bulan, 6 bulan, atau bahkan 1 tahun sebelum penerbangan dan kalau bisa pilih penerbangan malam.
Baca Juga : Terungkap! 8 Strategi Mencari Tiket Pesawat Murah Promo
Fasilitas
Fasilitas dan kenyamanan full service airline tentunya jauh berbeda dengan LCC. Selama penerbangan, FSA menawarkan berbagai fasilitas, dari fasilitas hiburan, sampai makanan dan minuman pun diberikan secara gratis. Sedangkan LCC tidak menyediakan fasilitas hiburan, dan setiap pemesanan makanan dan minuman pun dikenakan biaya tambahan.
Kalau masalah fasilitas dan kenyamanan, FSA sudah pasti lebih unggul dibandingkan LCC. Selama penerbangan, FSA menawarkan berbagai fasilitas yang membuat perjalananmu jadi nggak terasa. Mulai dari fasilitas hiburan, makanan, sampai minuman pun diberikan secara gratis. Selain itu, FSA biasanya terdapat free starter kit dan kamu bisa meminjam headset.
Ketika terbang ke luar negeri menggunakan full service airline, kamu akan mendapat makanan berat serta banyak pilihan minuman seperti kopi atau teh. Di beberapa maskapai, ada pula navigasi penerbangan yang bisa kamu unduh di layar depan tempat duduk. Selama berada di atas udara, kamu juga bisa menggunakan wifi yang disediakan secara gratis.
Hal-hal tadi tentunya tidak dapat kamu temukan pada low cost carrier. Meski tidak menyediakan fasilitas hiburan, LCC tetap ada layanan makanan dan minuman namun kamu akan dikenakan biaya tambahan. Untuk makanan dan minuman, kamu hanya bisa mendapat snack dan air mineral saja karena jarak penerbangannya yang pendek.
Demikianlah penjelasan mengenai perbedaan antara LCC dan FSA. Setiap jenis maskapai punya kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Sekarang pertanyaannya, maskapai jenis apa yang cocok dengan kebutuhanmu? Apakah kamu lebih mengutamakan kenyamanan atau harga yang terjangkau?
Apapun maskapai yang kamu pilih, selalu booking tiket pesawat di Airpaz.com. Selain prosesnya yang mudah dan cepat, kamu pun berkesempatan untuk mendapat promo tambahan dari Airpaz.
