Makanan Tradisional Indonesia yang Punya Sejarah Unik

Indonesia terkenal dengan keberagaman mulai dari suku bangsa, budaya, serta adat istiadatnya. Keberagaman tersebut menjadikan ciri khas dari setiap wilayah yang ada di bumi pertiwi. Salah satunya bisa dilihat dari kulinernya yang begitu khas di tiap-tiap daerah. Tentunya ini menjadi daya tarik tersendiri. Buat kalian yang juga hobi berburu kuliner saat jalan-jalan, tahukah kamu ternyata ada beberapa makanan tradisional Indonesia yang punya sejarah unik lho? Penasaran makanan apa saja? Simak di bawah ini.

Rujak Cingur dari Jawa Timur yang Ikonik

rujak-cingur-lidah-sapi-yang-menggoyang-lidah_144832 (1)

Kuliner yang satu ini memang sangat ikonik di wilayah provinsi Jawa Timur khususnya daerah Surabaya, Sidoarjo, dan sekitarnya. Makanan tradisional yang terdiri dari irisan mulut sapi, mangga muda, tempe, tahu, lontong, nanas, timun, sayuran, bengkoang dan bumbu kacang petis ini memang sangat menggugah selera. Namun, tahukah kamu ada sejarah unik di balik munculnya rujak cingur?

Dulu, di kawasan Masiran, ada seorang raja yang meminta disajikan makanan spesial. Seorang punggawa dari Arab pun menyajikan hidangan dengan beragam isian serta irisan mulut unta kepada sang Raja. Ternyata raja sangat menyukai sajikan makanan tradisional tersebut dan menghadiahi punggawa tersebut dengan banyak harta kekayaan. Namun, si punggawa tadi hanya meminta diberikan kapal karena ia ingin berpetualangan. Sebagai gantinya, ia pun memberikan resep masakan yang dihidangkan kepada raja.

Dalam perjalanannya berpetualang, si punggawa sampai ke Tanjung Perak, Surabaya. Ia mencoba membuat hidangan sebagaimana yang pernah ia buat untuk raja. Namun, karena ia kesulitan menemukan mulut unta maka ia menggantinya dengan mulut sapi dan ternyata masyarakat setempat menyukai sajian tersebut. Akhirnya, hidangan itulah yang kini dikenal dengan Rujak Cingur yang begitu khas dan lezat.

Rendang asal Ranah Minang yang Mendunia

makanan tradisional rendang

Masakan khas dari Sumatera Barat ini sangat terkenal bahkan tak hanya di pelosok nusantara tetapi sudah mendunia. Bahkan, belum lama ini, kuliner ini juga masuk dalam jajaran daftar makanan tradisional terenak di dunia. Wah, mengagumkan!

Rendang asli Minang memiliki cita rasa yang pedas karena dibuat dengan menggunakan beragam bumbu serta rempah yang khas dan luar biasa. Masakan berbahan dasar daging ini dimasak dengan menggunakan santan dan dipanaskan secara berulang-ulang.

Di balik kelezatan rendang yang tak diragukan lagi, ternyata ada sejarah dan filosofi tersendiri. Bagi masyarakat Minangkabau, rendang bermakna musyawarah dan mufakat. Bahan utama dari rendang terdiri dari 4 bahan baku yang mana masing-masing memiliki makna dan melambangkan keutuhan masyarakat Minang.

Daging sapi sebagai lambang niniak mamak atau para pemimpin suku adat. Santan kelapa sebagai lambang cadiak pandai yang merupakan kaum intelektual. Cabai atau yang dalam bahasa Minang disebut dengan lado melambangkan alim ulama yang tegas dalam mengajarkan tuntunan dan syariat agama. Serta, bumbu-bumbu yang diartikan sebagai keseluruhan dari masyarakat Minangkabau.

Ternyata rendang tak hanya lezat dan menggugah selera namun juga memiliki filosofi yang begitu dalam.

Lezatnya Pempek dari Palembang

pempek

Pempek merupakan makanan khas dari Palembang yang kini sudah bisa dengan mudah dijumpai di berbagai daerah lainnya karena memang memiliki rasa yang unik dan lezat. Makanan tradisional yang satu ini menggunakan bahan dasar ikan. Untuk membuatnya pun relatif cukup mudah karena hanya perlu mencampurkan ikan yang telah dihaluskan bersama tepung sagu, telur, bawang putih, serta garam. Biasanya makanan ini disajikan bersama kuah cuko, mie kuning, serta irisan timun.

Rupanya makanan tradisional ini juga memiliki sejarah yang unik. Pempek ini sudah ada sejak abad 16 silam. Nama pempek sendiri berasal dari kata ‘apek’ yang merupakan sebutan bagi laki-laki keturunan Cina. Dulunya ada seorang apek yang tinggal tak jauh dari Sungai Musi. Apek tersebut merasa prihatin melihat ikan yang begitu banyak dan hanya diolah dengan cara digoreng. Akhirnya, apek itu mencoba membuat olahan ikan lainnya dengan menggiling ikan dan mencampurkannya bersama tepung. Hasil olahannya tersebut selanjutnya ia jual berkeliling ke kota dengan bersepeda. Pembeli pun memanggil dengan sebutan ‘Pek Pek’ kepada si apek. Hingga akhirnya makanan tradisonal tersebut lebih dikenal dengan nama pempek sebagaimana yang ada hingga sekarang.

Tertarik berkeliling nusantara untuk berburu kuliner yang unik dan menggugah selera? Kamu bisa mulai menyiapkan rencana perjalananmu dari sekarang. Pesan tiket pesawatmu di aplikasi ataupun situs Airpaz untuk dapatkan beragam keuntungan. Tak ingin ketinggalan info tiket pesawat promo terbaru? langsung cek di Airpaz.

Tiket pesawat promo hari ini 1 1 1
Share with us