Kenali Tradisi Imlek Ini agar Perayaanmu Semakin Bermakna

Dalam kalender Masehi pergantian tahun biasanya dirayakan setiap 1 Januari, tapi tidak demikian dengan tahun baru China atau yang sering disebut sebagai Imlek. Bagaimana perayaan ini dan adakah tradisi-tradisi khusus yang dilakukan?

Sejarah Singkat Hari Raya Imlek di Indonesia

Tahun-Baru-Imlek-Sejarah

Tradisi Imlek adalah perayaan tahun baru yang senantiasa disambut meriah oleh warga Tionghoa yang merayakannya. Tahun baru ini ditetapkan berdasarkan pada penanggalan Tionghoa yang dirayakan mulai dari Chux yang berarti malam pergantian tahun hingga Cap Go Meh di hari kelima belas atau saat bulan purnama.

Penanggalan Tionghoa ini sudah ditetapkan sejak 221 SM, tetapi sejarah Imlek di Indonesia baru dimulai sekitar tahun 1968. Dulu perayaan tahun baru China sempat dilarang dilakukan di depan umum pada masa Orde Baru di bawah pemerintahan Presiden Soeharto.

Hingga pada akhirnya masyarakat Tionghoa di Indonesia memperoleh kebebasan merayakan Imlek di tahun 2000. Kebebasan tersebut didapatkan setelah Presiden Abdurrahman Wahid mencabut Instruksi Presiden No 14/1967 yang disertai dengan keputusan Imlek menjadi salah satu hari libur fakultatif atau berlaku hanya untuk yang merayakan.

Di bawah kepemimpinan Megawati, Imlek resmi dinyatakan sebagai hari libur nasional di tahun 2002. Mulai tahun 2003 hingga sekarang, Imlek menjadi salah satu hari libur nasional dan mulai semarak dirayakan di depan umum.

Tradisi-Tradisi Tahun Baru Imlek

Tahun-Baru-Imlek-Tradisi

Tahun baru Imlek sudah ada lebih dari 4000 tahun lalu. Terdapat tradisi yang menyertai perayaan ini yang kemudian diwariskan turun-temurun. Berikut beberapa tradisi yang mewarnai perayaan Imlek, diantaranya:

Dekorasi Penuh Warna Merah

Tahun-Baru-Imlek-Dekorasi-Warna-Merah

Perayaan Imlek identik dengan warna merah. Warna merah dihadirkan dalam dekorasi rumah hingga pakaian dan aksesoris yang digunakan. Warga Tionghoa meyakini warna merah adalah warna keberuntungan, kesejahteraan, dan melambangkan sesuatu yang kuat.

Dalam mitologi China, dulu terdapat binatang buas bernama Nian. Hewan ini kerap mengganggu manusia terutama anak-anak. Ternyata warna merah dan keramaian menjadi hal yang dibenci oleh roh jahat dan Nian. Itulah mengapa warna merah selalu dihadirkan untuk mewarnai tahun baru China.

Bagi-Bagi Angpau

Tahun-Baru-Imlek-Bagi-Bagi-Angpao

Angpau berasal dari istilah hong bao yang artinya amplop berwarna merah yang diberikan sebagai tradisi. Angpau diberikan kepada orang yang lebih muda dalam keluarga atau belum menikah oleh anggota keluarga yang lebih tua. Misalnya orang tua memberikan angpau kepada anaknya, khususnya mereka yang masih sekolah atau belum bekerja.

Tradisi ini senantiasa dijaga karena bermakna mentransfer energi dan kesejahteraan yang kelak akan melancarkan rejeki. Warga Tionghoa meyakini pantangan mengisi angpau dengan uang yang mengandung angka 4. Angka ini dianggap sial karena dalam bahasa China pelafalan angka 4 terdengar seperti kata yang berarti mati. Uang yang diberikan juga tidak boleh ganjil.

Baca Juga : 5 Makanan Khas Imlek yang Wajib Ada Beserta Maknanya

Petasan dan Kembang Api

Tahun-Baru-Imlek-Petasan-Kembang-Api

Hari raya Imlek selalu ramai dan bising. Petasan yang dinyalakan dibuat dari gulungan kertas berwarna merah yang berisi bubuk mesiu. Sehingga suara petasan ini begitu lantang karena ditujukan untuk mengusir roh jahat dan hewan buas Nian.

Suara petasan yang bising digunakan pula untuk menarik perhatian dari Guang Yu. Dia adalah jenderal China yang begitu dihormati oleh dewa Tao.

Pagelaran Barongsai dan Liong

Tahun-Baru-Imlek-Barongsai-Liong

Barongsai dan liong menjadi pertunjukan yang dinanti-nanti setiap tahun baru China. Pertunjukkan ini tidak hanya dinikmati warna Tionghoa tapi masyarakat secara umum. Barongsai berupa pertunjukkan seni menggunakan kostum singa yang digunakan oleh 2 orang akrobat yang pandai beratraksi, sementara liong mewakili naga.

Barongsai dan liong menjadi simbol kebahagiaan dan kesenangan. Tarian ini diyakini mampu membawa keberuntungan dan mengusir kejahatan. Konon barongsai muncul karena adanya monster yang datang mengganggu para warga. Singa barongsai datang untuk mengusir monster jahat itu. Atraksi ini masih dilestarikan sampai sekarang sebagai simbol mengusir hal-hal buruk menjelang hari perayaan Imlek.

Berkumpul dan Makan Bersama

Tahun-baru-Imlek-Tradisi-Makan-Bersama

Tradisi inilah yang bisa dibilang sebagai inti dari Imlek. Berkumpul dan makan bersama anggota keluarga di momen istimewa. Makanan yang dihidangkan tentu bukan makanan yang biasa disantap sehari-hari, tetapi makanan spesial yang diyakini membawa keberuntungan.

Suguhan makanan Imlek begitu beragam. Mulai dari ayam utuh sebagai lambang kemakmuran keluarga, ikan yang diyakini membawa hoki, dumpling untuk menambah rejeki, dan lain sebagainya. Satu yang pastinya tidak boleh dilupakan yaitu mie yang dipercaya untuk memperoleh umur panjang.

Baca Juga : Meriahnya Perayaan Imlek Di 5 Kota Indonesia Ini!

Tradisi Makan Yu Sheng

Tahun-Baru-Imlek-Yu-Sheng

Yu Sheng merupakan tradisi menyambut tahun baru dengan hidangan khusus. Makanan ini disantap dengan diriingi doa dan rasa syukur atas rejeki yang sudah didapatkan. Doa pengiring juga ditujukan agar keluarga yang menyantap bisa mendapat rejeki lebih baik lagi di tahun baru.

Beberapa makanan dingin disajikan dalam satu piring Yu Sheng. Para anggoita mengaduk makanan bersama dan mengangkat sumpitnya tinggi-tinggi sambil berteriak Lao Hei atau Lao Qi.

Imlek Lebih Bermakna

Tahun-Baru-Imlek-Imlek-lebih-Bermakna

Imlek menjadi momen untuk mengunjungi dan berkumpul bersama keluarga. Momen untuk mempererat tali persaudaraan seperti halnya lebaran. Wajar jika banyak warga Tionghoa yang memanfaatkan waktu ini untuk pulang kampung merayakan segenap tradisi dan membuat momen berkumpul lebih bermakna.

Jika mengingat kembali sejarah Imlek di Indonesia, tentu satu bentuk syukur tersendiri mendapatkan kebebasan merayakan Imlek sesuai apa yang diyakini. Bagi warga Tionghoa ini seperti momentum baru untuk membentuk pribadi yang lebih baik dan beruntung.

Perayaan Imlek, tahun baru, dan perayaan lainnya sempat ditiadakan sejak adanya pandemi Covid 19. Namun, berangsur kini kondisi mulai membaik dan akses perjalanan darat, laut, maupun udara mulai dibuka kembali. Tentu menjadi kesempatan tersendiri bisa berkumpul bersama orang-orang terkasih setelah sekian lama tidak berjumpa. Karenanya percayakan tiket perjalananmu kepada Airpaz.com dan rayakan Imlek yang penuh makna bersama keluarga tercinta.

promo-Airpaz

Share with us

Tinggalkan komentar