Untuk mencegah penyebaran virus COVID-19, pemerintah Filipina meluncurkan One Health Pass. Dengan platform ini, pemerintah Filipina dapat mendata jumlah turis yang masuk ke Filipina.
Apa itu One Health Pass?
One Health Pass adalah formulir pendaftaran online yang digunakan untuk mendata turis yang keluar masuk Filipina dalam rangka pencegahan penyebaran virus COVID-19. Pemerintah Filipina menggunakan formulir ini untuk memastikan bahwa turis yang datang ke negara mereka bebas dari virus tersebut.
Formulir online One Health Pass berisikan data pribadi turis yang hendak masuk serta warga Filipina yang hendak pulang ke negaranya. Sayangnya, sistem ini sudah tidak digunakan lagi. Pemerintah Filipina kini menggunakan eTravel untuk menggantikan sistem tersebut.
Bagaimana Cara Daftar eTravel?
Untuk mendaftarkan diri, kamu cukup membuka website eTravel di sini. Kamu harus mengisi tanggal kedatangan serta jenis transportasi yang kamu pakai, lalu kamu ikuti panduan yang tertera pada layar komputer kamu.
Data yang kamu bagikan via formulir tersebut membantu pemerintah Filipina melakukan pelacakan kontak sosial. Dengan demikian, penyebaran bisa diminimalisasi. Apabila kamu positif COVID-19, lokasi yang kamu kunjungi dan orang-orang yang berada di tempat yang sama akan lebih mudah ditemukan.
Kapan Harus Mengisi eTravel?
Karena fungsi eTravel sebagai formulir deklarasi kesehatan di Filipina, kamu harus sudah mengisinya sebelum kamu terbang ke negara tersebut. Idealnya, 72 jam sebelum keberangkatan jadi kamu ada cukup waktu untuk menunggu konfirmasi keberhasilan pendaftaran kamu.
Demi kelancaran perjalananmu, usahakan untuk tidak menunda pengisian formulir.
Apabila kamu belum mengisi formulir eTravel, maka petugas bandara akan melarangmu keluar bandara. Dia akan memintamu melengkapi isian formulir dan menyelesaikannya. Setelah kamu mengisi formulir tersebut, kamu akan mendapatkan QR code.
Apa Fungsi eTravel?
Kamu akan memerlukan eTravel untuk memasuki konter di bandara. Setibanya kamu di bandara Filipina, kamu harus memindai QR code dari e-Travel milikmu. Jika kamu punya QR code, kamu bisa melewati jalur cepat.
Akan tetapi, perlu diingat ingat, bahwa kamu hanya bisa mendapatkan QR code apabila semua data yang kamu masukkan ke sistem eTravel sudah lengkap dan kamu sudah mengikuti protokol kesehatan yang berlaku. Apabila datamu kurang atau riwayat kesehatanmu menimbulkan kekhawatiran, maka kamu akan mendapatkan barcode—bukan QR code.
Setelah mendapatkan barcode, seorang petugas akan mewawancarai kamu. Dari situlah, petugas memutuskan apakah kamu harus menjalani karantina atau melakukan upaya pencegahan lain yang dirasa perlu.
Data Apa Saja yang Perlu Kamu Siapkan?
Untuk mempercepat proses pendaftaran, kamu harus menyiapkan beberapa jawaban untuk beberapa pertanyaan. Di bawah ini, kamu akan melihat beberapa rincian informasi yang harus kamu isikan ke dalam formulir registrasi eTravel.
Berikut ini adalah rincian per halaman:
- Pertama: jenis transportasi, tanggal kedatangan, dan alamat email.
- Kedua: nama lengkap, nomor paspor, jenis kelamin, tanggal lahir, kewarganegaraan, negara tempat kelahiran, nomor ponsel, dan pekerjaan.
- Ketiga: alamat kamu di Filipina (dari provinsi sampai nama jalan). Meskipun tulisannya alamat permanen, kalau kamu tidak punya alamat permanen, kamu bisa menggunakan alamat tempatmu menginap atau alamat kantormu di Filipina.
- Keempat: rincian perjalanan (tanggal kedatangan, negara asal, tujuan perjalanan, nomor penerbangan, nama maskapai).
- Kelima: rincian vaksinasi dan riwayat kesehatan dalam jangka waktu 30 hari terakhir.
- Keenam: halaman review.
Ketika sampai di bagian review, baca ulang semua jawaban yang sudah kamu buat. Lakukan revisi jika kamu rasa perlu. Jika tidak, kamu bisa lanjutkan ke halaman berikutnya.
Kode QR eTravel untuk Apa?
Kamu akan memerlukan kode QR eTravel ini untuk masuk ke lokasi tertentu. Di lokasi konter check-in bandara, misalnya. Selain itu, kamu juga memerlukan kode ini untuk masuk ke ruang karantina di bandara (apabila kamu positif terpapar virus COVID-19).
Kode QR itu sendiri memiliki dua modus warna: hijau jika user memenuhi syarat kesehatan untuk masuk bandara, merah jika user harus masuk karantina.
Proses pembuatan eTravel ini bebas biaya. Dari awal kamu memasukkan data hingga kamu mendapatkan kode QR. Jika ada pihak yang memintamu membayar, kamu bisa melaporkan ke pihak berwajib.
Apa Bedanya eTravel dengan eArrival?
Saat ini, pemerintah Filipina hanya menggunakan eTravel saja. Jenis formulir deklarasi kesehatan lainnya sudah tidak bisa kamu gunakan.
Awalnya, formulir deklarasi kesehatan ini disebut eCIF. Kemudian, dari eCIF berkembang menjadi One Health Pass, yang lantas berkembang menjadi eArrival. Model terbaru adalah eTravel, yang konon jauh lebih baik dari generasi pendahulunya.
Masa Berlaku eTravel
eTravel hanya dapat digunakan sekali. Jika suatu hari kamu ingin kembali berkunjung ke negara tersebut, kamu harus mendaftar lagi.
Kamu tidak perlu membuat eTravel baru selama kamu tinggal di Filipina, kecuali jika data pribadimu berubah atau riwayat vaksinasimu berubah.
Kamu bisa membuat perubahan pada data pribadimu sebelum petugas bandara Filipina memvalidasi data pribadimu. Jadi pastikan datamu benar sebelum kamu sampai di Filipina.
Syarat Masuk Dengan eTravel
Apakah dengan eTravel saja kamu bisa masuk Filipina? Ternyata tidak. Masih ada beberapa syarat-syarat lain yang harus kamu penuhi. Salah satu contoh syarat tersebut adalah kamu harus membawa bukti vaksin dan mengikuti protokol kesehatan yang berlaku.
Untuk lebih jelasnya, kamu bisa cek sendiri panduan syarat masuk di sini.
Walaupun sistem deklarasi kesehatan Filipina One Health Pass banyak mengalami perubahan, namun tujuannya tetap sama, yaitu untuk mencegah peningkatan penularan COVID-19.
Hasil metamorfosis One Health Pass menjadi eTravel pun bisa kamu nikmati sekarang. Akan tetapi, jika kamu mau menikmati proses pemesanan tiket yang aman dan mudah, kamu bisa pakai Airpaz.
